Dalam sehari yang terdiri dari 24 jam, umumnya kita mengenal tiga waktu makan, yaitu pagi, siang, dan malam. Tapi buat mereka yang sudah kenal kuliner kaki lima di Bogor yang nggak kira-kira rasanya, tiga jam makan tidaklah cukup. Harus ada satu jam tambahan lagi, yaitu makan di luar jam makan, alias ngemil, he he he he.

Semua orang tahu betapa kayanya Bogor dengan wisata kulinernya. Tapi yang menarik, khususnya bagi kamu, Cariers, yang gemar bertualang mencari ragam panganan unik. Bukan hanya makanan berat sebagai menu utama saja yang wajib di-explore dari Bogor, tapi juga makanan ringan yang murah meriah dan bisa ditemui di pinggir jalan.

Jangan salah! Meski terhitung sekedar kudapan, beberapa kuliner kaki lima di Bogor sudah bertahun-tahun dijual dan menjadi ciri khas dari kota hujan ini sendiri. Sehingga sering ada celetukan kalau ke Bogor belum lengkap rasanya tanpa mencoba beberapa makanan dan minuman ini.

 

Kebab Shafa

Ini adalah kebab yang fenomenal karena ukurannya. Berbeda dengan kebab-kebab ala waralaba yang punya banyak varian rasa, kebab Shafa hanya punya satu rasa, yaitu rasa… kebab.

Ehm, maaf. Deskripsinya agak kurang nolong ya. Tapi silahkan lihat foto di bawah ini dan beginilah penampakan isi dari kebab sebelum dilipat.

kuliner kaki lima di Bogor
Kebab Shafa Empang

Hanya ada potongan daging asap, daun selada, dan tomat yang dibanjiri dengan saus sambal, saus tomat, dan mayonais. Sederhana. Yang nggak sederhana justru cara makannya karena, seperti sebelumnya disinggung, ukurannya bahkan cukup untuk bikin mamang-mamang kuli panggul di Pasar Anyar merasa “sudah makan”.

kuliner kaki lima di Bogor
Besarnya Kebab Shafa Empang

Padahal kebanyakan kita seperti layaknya orang Indonesia yang belum merasa makan kalau belum ketemu nasi. Silahkan CariAja kalau ada kebab lain yang seperti ini.

Tapi kalau ada yang mengonsumsi kebab super jumbo Shafa dan masih perlu tambahan carbo lagi, ada baiknya orang tersebut pergi ke dokter internist terdekat. Mungkin saja ada cacing pita sebesar anaconda di sistem pencernaannya.

Berlokasi tidak jauh dari Bogor Trade Mall, Kebab Shafa ada di sebelah kanan jalan jika kita menuju ke arah Empang. Persis di depan kantor Bank BRI. Dan meski di atas kertas buka dari pukul 5 sore hingga pukul 11 malam jika hari Senin – Kamis, atau pukul 12 malam di hari Jumat – Minggu. Meski pada kenyataannya di pukul 10 malam pun sudah sering tutup karena memang sudah habis.

 

Bansus Air Mancur

Udara Bogor yang dingin tentu paling enak dilawan dengan menyeruput yang hangat-hangat. Bandrek Susu bisa jadi pilihan. Dan warung Bansus yang terkenal di Bogor mana lagi selain Bansus Air Mancur. Coba cecap disaat bandrek masih mengepul, tegukan pertama menghasilkan sensasi rasa hangat dan segar yang membakar tenggorokan dan terus turun sampai ke lambung.

kuliner kaki lima di Bogor
Bansus Air Mancur

Sangat terkenal karena lokasinya yang strategis, yaitu di Taman Air Mancur, Jalan Jenderal Sudirman, tempat anak-anak muda Bogor hang out di akhir pekan, sekedar nongkrong untuk eksistensi atau yang mumet habis bimbingan skripsi. Meski demikian tidak hanya bansus, ada cukup banyak kuliner kaki lima di Bogor yang enak disantap di daerah ini.

Jika mencari menggunakan aplikasi pencarian tempat cari SPBU Total Air Mancur Bogor sebagai patokan.

Warung Bansus Air Mancur ini makin mendapat tempat di hati kawula muda Bogor lantaran harganya yang sangat bersahabat bagi kantong pelajar dan mahasiswa. Cukup membawa Rp 15.000, kita sudah bisa menikmati segelas bandrek susu ditambah beberapa potong gorengan atau lontong.

Ajaklah teman baik atau gebetan saat berkunjung, niscaya hangatnya jahe dan manisnya susu akan terasa berkali lipat nikmatnya.

 

Surabi Kuah Pak Tohir

Datanglah ke Gang Roda di Jalan Suryakencana kalau mau mencipi jajanan legendaris yang sudah ada bahkan jauh sebelum para dedek-dedek gemes yang suka boncengan motor bertiga lahir.

Surabi Kuah Pak Tohir namanya. Sebetulnya tidak hanya surabi, Pak Tohir juga menjual colenak di warung tendanya. Dua-duanya sama-sama enak dan patut dicoba, meski orang-orang kadung lebih dulu mengenal Surabinya yang terbuat dari tepung beras.

kuliner kaki lima di Bogor
Surabi Kuah Pak Tohir

Anyway… dulunya Pak Tohir biasa menumbuk dan membuat sendiri adonannya. Mungkin saat ini tidak lagi karena kendala usia, meski demikian rasanya tidak berubah dan masih tetap terjaga.

Dan too good to be true, kuliner kaki lima di Bogor bisa didapat dengan harga yang cukup murah. Bahkan tidak ada seperempat dari harga secangkir kopi penuh krim dan foam yang biasa kita sesap saat hang out di mall.

Ada yang mau coba? Titip salam untuk Pak Tohir ya…

 

Es Bir Kocok

Jangan keburu alergi dengan kata bir, karena bir yang ini tidak mengandung alkohol yang memabukan, bahkan malah justru menyegarkan. Es bir kocok sejatinya adalah bir pletok betawi yang terakumulasi dengan kearifan lokal ketika dibawa ke Bogor.

kuliner kaki lima di Bogor
Es Bir Kocok

Minuman penuh rempah ini sangat pas diminum di siang hari yang panas dan terik. Jangan kaget dengan sensasi dingin di mulut tapi hangat di tenggorokan jika mencobanya untuk pertama kali. Cara penyajiannya memang dikocok bersama es batu agar menimbulkan buih sebelum dituang.

kuliner kaki lima di Bogor
Buih di Bir Kocok
Memang unik. Seunik penjualnya yang sudah mulai berjualan sejak belasan tahun lalu, dan meneruskan jualan orang tuanya sejak lebih dari 30 tahun silam. Bukti kecintaan terhadap kuliner kaki lima di Bogor yang luar biasa.

 

Laksa Bogor

Satu lagi kuliner kaki lima di Bogor yang sudah melegenda, yaitu Laksa Bogor. Makanan ini cukup banyak ditemui di setiap sudut Bogor. Tapi salah satu yang harus dicoba adalah warung laksa Pak Inin, karena sudah ada sejak 1965.

Lokasinya agak jauh dari pusat kota, di daerah Cijeruk, Cihideung, Bogor. Dan meskipun bentuknya seperti sebuah warung, di depannya masih ada pikulan khas penjual laksa yang bikin citarasa kaki limanya masih kental terasa. Apalagi cara memasaknya pun masih menggunakan tungku kayu bakar, tidak heran rasa dan aroma laksa yang disajikan jadi lebih nikmat.

Ternyata ada beda antara Laksa Betawi dan Laksa Bogor. Laksa Bogor ditambahkan telur rebus dan oncom sebagai topping-nya, sementara Laksa Betawi dilengkapi udang rebon. Bahan dasar lainnya seperti ketupat, bihun, tauge, dan daun kemangi tidak tampak berbeda.

Nah, itu beberapa kuliner kaki lima di Bogor. Silahkan Cari Aja untuk info lebih lengkap mengenai lokasinya. Yang pasti siapkan dana dan perut kosong kalau sudah siap mental untuk  mencobanya satu per satu. Yuk cari makan enak bareng!

Penulis: Irvan Setya Adjie