Siapa pun yang ke Surabaya pasti tidak akan melewatkan spot-spot wisata. Mulai dari wisata sejarah hingga ke mall ternama yang tersebar di seluruh wilayah kota Pahlawan ini. Namun, rasanya tidak sah jika belum mencicipi kuliner khas Surabaya. Ada banyak pilihan kuliner yang memiliki cita rasa tempo doloe dan ada juga yang kekinian. Tinggal sesuaikan dengan budget Cariers.

Nah, berikut ada beberapa referensi kuliner yang wajib dicicipi jika berkunjung ke Surabaya:

 

Pecel Semanggi

Warga asli Surabaya pasti tahu kuliner khas satu ini. Kalau di daerah saya tinggal, tepatnya wilayah Surabaya Pusat, Pecel Semanggi bisa ditemukan saat siang hari. Itupun seringkali tidak beruntung karena yang menjajakan kuliner dengan daun Semanggi ini kebanyakan wanita paruh baya dan hanya berjalan kaki.

Ibu paruh baya yang berjualan kuliner khas langka di Surabaya ini, memanggul jualannya di atas kepala. Ada yang bersuara dengan menyebutkan kata “Semanggiii…” tetapi ada juga yang tidak. Tetapi jika beruntung, seringkali melihat penjual Pecel Semanggi berlalu-lalang setiap hari di depan rumah.

kuliner khas Surabaya
Enaknya Pecel Semanggi

Pecel Semanggi itu terbuat dari apa sih?

Kalau pernah lihat kartu remi dan ada daun yang bentuknya keriting, maka seperti itulah bentuk daun Semanggi. Ditambah sayuran lain seperti kecambah dan kembang turi. Nah, penyajian Pecel Semanggi ini pun terbilang unik. Karena daun Semanggi bersama sayuran lain yang sudah direbus kemudian disiram dengan bumbu khas yang dibuat dari campuran kacang tanah, ketela rambat, gula merah dan petis. Penampakan sekilas seperti bumbu pecel biasa.

Keunikan saat menyantap Pecel Semanggi ini adalah kita tidak harus menggunakan sendok makan seperti biasa. Cukup menggunakan Kerupuk Puli yang memang disajikan sepaket dengan Pecel Semanggi. Jika penasaran dengan kuliner khas Surabaya satu ini, bisa mengunjungi Surabaya dan mencarinya di sekitaran wilayah Surabaya Pusat.

Bagaimana dengan harga?

Tenang! Sangat terjangkau untuk menyantap Pecel Semanggi dalam wadah pincuk (daun pisang). Punya uang sebesar IDR 10K saja, perut sudah bisa kenyang dengan kuliner tradisional yang semakin langka di Surabaya.

 

Lontong Balap

Kalau dari namanya akan terdengar unik nggak sih?

Ada kata “balap” yang pastinya pikiran kita akan tertuju pada sebuah sirkuit, bukan? Namun, untuk kuliner tradisional Indonesia yang berasal dari Surabaya ini, akan mudah ditemukan. Apalagi jika menggunakan aplikasi pencarian tempat menggunakan ponsel, pasti sangat mudah dan efisien dari segi waktu.

Nah, jika ingin mencicipi Lontong Balap sebagai kuliner khas Surabaya, tinggal CariAja via aplikasi. Dan salah satu spot yang menjual kuliner yang menggunakan bahan dasar kecambah ini pun bisa ditemukan.

kuliner khas Surabaya
Lontong Balap Asli Pak Gendut di aplikasi CariAja

Lontong Balap Asli yang serung ramai dikunjungi adalah Lontong Balap Asli Pak Gendut. Soal harga, insya Allah tidak akan menguras rekening, kok. Hehe…

 

Rujak Cingur

Sejak berdomisili di Surabaya, Rujak Cingur adalah salah satu kuliner khas Surabaya yang paling saya suka. Alasannya sederhana, bahan-bahan yang menjadi penyusun makanan unik ini adalah kesukaan saya, yaitu kangkung, timun, kacang panjang, tahu, tempe, cingur, dan beberapa tambahan lain seperti nanas, belimbing, bengkoang, kedondong, mangga muda, bendoyo dan pastinya lontong. Bahan-bahan tersebut kemudian disiram dengan bumbu yang terbuat dari kacang tanah, asam dan petis.

kuliner khas Surabaya
Lezatnya Rujak Cingur

Untuk mendapatkan Rujak Cingur di Surabaya, tidak akan sulit. Saat ini sudah banyak yang membuka warung dengan berbagai menu khas Surabaya dan menjajalan kuliner populer di Indonesia ini.

 

Lontong Kupang

Bicara soal kuliner khas Surabaya yang satu ini, saya mungkin orang yang belum pernah mencicipinya. Bukan alasan tidak tahu dimana makanan ini dijajakan. Soalnya sekarang untuk aplikasi pencarian tempat sudah ada Cari Aja, bukan?

Pernah sekali saya berkunjung ke pesta kuliner yang ada di kampus ITS Surabaya, beberapa pedagang menjajakan masakan yang bahan dasarnya Kupang Putih ini. Hanya saja, saat itu lidah saya tidak begitu cocok sehingga tidak jadi membeli. Sementara teman yang mengajak saya saat itu, sudah bisa habis satu piring tanpa jeda. Saking senengnya.

kuliner khas Surabaya
Lontong Kupang. Sumber: foody.id

Nah, jika suatu waktu jalan-jalan ke Surabaya dan penasaran dengan menu yang unik ini, bisa mampir ke Lontong Kupang milik Pak Jak Suroso di daerah Juanda. Soal harga, tidak akan lebih dari nominal IDR 30K per porsi. Lumayan lah untuk sejenak mengganjal perut, apalagi disajikan dengan Sate Kerang. Yummy!

 

Sate Klopo Ondomohen

Sebenarnya ini masuk ke dalam kuliner khas Surabaya yang terkenal bagi kalangan traveling. Sesuai pengalaman, siapa pun yang ke Surabaya pasti akan ditawarkan oleh kerabat atau koleganya untuk mampir menyantap Sate Klopo.
kuliner khas Surabaya
Sate Klopo Ondomohen

Menemukan spot Sate Klopo Ondomohen pun tidak sulit. Jika masuk wilayah sekitaran Jl. Walikota Mustajab, maka dari situ akan sangat mudah dikenali. Atau jika khawatir nyasar, cukup buka aplikasi pencarian tempat  Cari Aja.

kuliner khas Surabaya
Sate Klopo Ondomohen di aplikasi CariAja

Bagaimana dengan harga? Untuk kenikmatan 10 tusuk sate ayam atau daging plus nasi serta teh dingin, siapkan saja budget kisaran IDR 30-50K/orang. Dijamin enak sate yang sudah diolah dengan kelapa. Saya pun kalau mengunjungi tempat ini, selalu lupa dengan kata diet, haha.

 

Spikoe Resep Kuno

Ada yang bilang kalau ini bukan kuliner karena bukan termasuk lauk-pauk. Padahal yang namanya kuliner adalah segala sesuatu yang merupakan olahan masakan. Sehingga tidak hanya terfokus pada masakan lauk-pauk tetapi juga bisa penganan atau minuman. Nah, Spikoe Resep Kuno ini masuk ke dalam bagian penganan.

kuliner khas Surabaya
Spikoe Resep Kuno. Sumber: spikoeresepkuno.com

Ada apa dengan Spikoe Resep Kuno?

Saya selalu diminta untuk membawa resep kuliner khas Surabaya yang satu ini ketika akan mudik ke kampung halaman di Makassar. Disebut sebagai Spikoe Resep Kuno, karena memang resep pembuatan penganan ini dipertahankan turun-temurun dan rasanya tidak akan beda. Kalau pun diberi variasi, hanya dari kue bolus yang ditambah kismis atau tidak.

Kelemahan penganan satu ini adalah daya tahan yang tidak lama. Jadilah kue ini cocok untuk dihidangkan pada hari-hari tertentu bersama keluarga, seperti hari raya, arisan dan lain-lain. Soal harga, oleh-oleh kuliner khas Surabaya satu ini memang terbilang mahal. Namun, rasa dan harga tidak akan membuat yang mencicipinya kecewa. Saya saja kadang tidak mau berhenti nyamil kalau belum habis di kulkas, hehe. Siapkan saja budget kisaran IDR 75-300K untuk membawa pulang Spikoe Resep Kuno yang asli satu ini.

Meskipun namanya Resep Kuno, yakin tidak akan sulit mendapatkannya. CariAja di aplikasi pencarian tempat, pasti Cariers akan mendapatkannya.

 

Rawon

Seiring dengan perkembangan zaman, kuliner khas Surabaya yang berbahan dasar Keluwak ini pun semakin dimodifikasi. Namun, tetap saja Rawon yang tanpa dimodifikasi apa-apa tetap yang terenak. Kalau di hotel-hotel yang ada di Surabaya, menu Rawon akan disajikan dalam bentuk yang cantik dan menggugah selera.

Dibuat dari olahan daging sapi dan bumbu-bumbu khas sebagai kuahnya, rasa Rawon akan selalu dicari oleh penikmat kuliner. Dan jujur saja, kuliner satu ini pun jadi andalan menu anak saya yang masih usia 3,5 tahun. Kalau harga, sangat variatif. Warung satu dengan warung lainnya akan memberikan harga yang berbeda. Namun, semua tergantung bagaimana lidah kita, bukan?

Penyajian Rawon ini sendiri pun nggak ribet. Nasi yang disajikan di piring kemudian disiram kuah Rawon plus dagingnya pun bisa. Ada juga yang dipisah, seperti yang tampak pada foto saya di bawah ini:

kuliner khas Surabaya
Nikmatnya Rawon Surabaya

Rawon biasanya disantap dengan telur asin dan taburan cambah di atasnya. Nah, penasaran sama Rawon? Yuk main ke Surabaya!

Well guys… jika mampir ke Surabaya, jangan pernah lupa untuk sejenak memanjakan lidah dengan cari kuliner  enak di Surabaya. Tidak tahu lokasinya? Cukup buka aplikasi pencarian tempat Cari Aja yang ada dalam genggamanmu!

Penulis: Rahmah